Selasa, 17 Maret 2015

Makalah Sederhana "What's The Buz on Smart Grid"

     Berikut ini yang saya share sebenarnya adalah tugas kelompok saya bersama teman-teman yang membahas kasus "What's The Buz on Smart Grid" yang ada di buku Management Information System writen by Kenneth C.Laudon, Jane P.Laudon. 12 edition.
    .................................................................................................................................................

A.    Pendahuluan
                 Sistem informasi manajemen topik paling menarik dalam bisnis adalah perubahan yang terus-menerus dalam teknologi, manajemen penggunaan teknologi, dan berdampak pada keberhasilan bisnis yang mereka capai. Bisnis baru mulai bermunculan dan perusahaan yang sudah tua mulai menurun pada kinerjanya, dan perusahaan-perusahaan yang sukses adalah mereka yang belajar bagaimana menggunakan teknologi baru.
                 Teknologi yang berkembang dapat memudahkan dalam jaringan sosial, alat-alat kolaborasi, dan pekerjaan akan lebih teroorganisir,terkoordinasi, bahkan diukur, lebih cepat dalam mengambil keputusan, bahkan untuk melihat perikalu manajemen ataupun karyawan.
                 Seperti halnya yang dilakukan oleh inflastruktur listrik Amerika Serikat pada perusahaan energi yang  memberikan kekuatan kepada konsumen, tetapi tidak memberikan informasi tentang bagaimana konsumen dapat menggunakan energi itu, sehingga sulit untuk mengembangkan pendekatan yang lebih efisien dalam pendistribusiannya. Sehingga munculah smart grid sebagai solusi dalam menangani pengontrolan energi.
                 Teknologi smart grid muncul dari upaya sebelumnya dalam menggunakan kontrol elektronik, metering, dan pemantauan. Smart grid merupakan jaringan listrik yang menggunakan analog sehingga dalam penggunaannya dapat bertujuan sebagai pengontrolan energi yang digunakan oleh para konsumen agar lebih efektif dan efisien.
                 Sebuah smart grid memberikan listrik dari pemasok kepada konsumen dengan menggunakan teknologi digital untuk menghemat energi, mengurangi biaya, dan meningkatkan reliabilitas dan transparansi. Smart grid dapat  memungkinkan informasi mengalir kembali dan benteng antara penyedia tenaga listrik dan rumah tangga untuk memungkinkan kedua perusahaan energi untuk membuat konsumsi energi dan produksi lebih efektif serta efesien. Informasi dari smart grid akan menunjukkan utilitas kapan harus menaikkan harga ketika permintaan tinggi dan menurunkan mereka ketika permintaan berkurang.
                 Sehingga konsumen dapatmemiliki display dirumah dapat menunjukkan berapa banyak energi yang mereka konsumsi setiap saat dan harga energi itu, sehingga mereka dapat menghemat konsumsi dan mengurangi biaya yang akan dikeluarkan. Rumah yang terinstalisasi smart grid dapat menyesuaikan secara otomatis dengan tergantung pada biaya tenaga yang dikeluarkan dan bahkan mendapatkan listrik dari sumber non konvensional seperti atap panel surya. Saat mengelola informasi yang mengalir dalam smart grid membutuhkan tekhnologi jaringan dan switch untuk manajemen daya, perangkat sensor, dan pemantauan untuk melacak penggunaan energy dan tren distribusi.
                 Dengan inovasi baru dapat dikeluarkan perusahaan pembangkit energi di Amerika serikat sehingga para konsumen akan beralih dari infrastruktur listri kuno ke infrastruktur listrik yang lebih modern serta bisa dikendalikan dalam penggunaannya. utilitas akan dapat menanggapi masalah layanan lebih cepat dan efisien.
    

B.     Pembahasan
Perbedaan yang menonjol antara Infrastruktur listrik yang ada di Amerika Serikat dengan smart grid terdapat dalam ketidak efisienanya dikarenakan dalam infrastruktur listrik hanya berfokus untuk menyediakan energi kepada konsumen dengan tidak memberikan informasi tentang bagaimana konsumen menggunakan energi tersebut.Sehingga sulit untuk mengembangkan distribusi yang efisien. Sedangkan teori smart grid memberikan energi listrik dari pemasok ke konsumen menggunakan teknologi digital untuk menghemat energi yang mengalir. Sehingga hal tersebut dapat mengurangi biaya dan meningkatkan keandalan dan transparansi. Smart grid memungkinkan informasi mengalir bolak – balik antara penyedia tenaga-tenaga listrik dan rumah tangga untuk memungkinkan konsumen dan perusahaan energi agar membuat keputusan yang lebih cerdas mengenai konsumsi energi dalam produksi. Secara infrastruktur hal yang membedakan smart grid dengan kelistrikan di Amerika Serikat bahwa dalam mengelola informasi yang mengalir dalam smart grid membutuhkan tekhnologi jaringan dan switch untuk manajemen daya, perangkat sensor, dan pemantauan untuk melacak penggunaan energy dan tren distribusi.
Dalam mengembangkan smart grid, dari sisi manajemen yang perlu dipertimbangkan adalah melihat tantangan bisnis di lingkungan agar dapat mengatur strategi organisasi dalam merespon tantangan – tantangan pengembangan smart grid, yakni merubah infrastruktur lama yang butuh biaya yang besar, mengemas infrastruktur bertekhnologi tinggi dan rumit agar dapat digunakan oleh masyarakat secara menyeluruh.Dari segi struktur organisasi pada bagian struktur dimana manajemen senior perlu membuat keputusan strategis jangka panjang tentang bagaimana seharusnya smart grid dapat menjalankan manfaatnya yakni efisiensi energi. Manajemen tingkat menengah melaksanakan program dan rencana manajemen senior dan manajemen operasional bertanggung jawab untuk memantau pelaksanaan system smart grid. Pekerja pengetahuan seperti insinyur, ilmuwan, atau arsitek perlu melakukan riset dan penelitian secara berkesinambingan terhadap tekhnologi smart grid sehingga semakin efisien. Pekerja data, seperti sekertaris, akuntan, perlu mengembangkan kemampuan dalam mengelola tekhnologi informasi, karena hal tersebut adalah hal yang baru.
Smart Grid akan memanfaatkan teknologi negara yang meningkatkan deteksi kesalahan dan memungkinkan dalam memperbaiki jaringan tanpa intervensi dari teknisi sehingga dalam pengontrolannya hanya akan melewati mesin. Hal ini akan menjamin pasokan energi yang lebih handal dan mengurangi kerentanan terhadap bencana alam atau serangan. Meskipun beberapa rute yang disebut-sebut sebagai fitur dari smart grid, saluran listrik pada awal dalam smart grid dibangun menggunakan model radial, konektivitas kemudian dijamin melalui beberapa rute, disebut sebagai struktur jaringan. Namun, hal ini menciptakan masalah baru: jika aliran arus atau efek terkait di seluruh jaringan melebihi batas dari setiap elemen jaringan tertentu, itu bisa gagal, dan saat ini akan didorong dengan elemen jaringan lain, yang pada akhirnya mungkin gagal juga, menyebabkan efek domino. Sebuah teknik untuk mencegahnya adalah pelepasan beban dengan bergulir pemadaman atau pengurangan tegangan (brownout).
Kendala yang mungkin akan dihadapi dalam smart grid dalam perkembangannya mungkin terdapat pada biaya tinggi dan kemampuan masyarakat dalam menerima teknologi yang menurut mereka membingungkan, serta kesediaan untuk menghemat energi listrik bagi konsumen masih kurang kesadaran. Sehingga upaya smart grid dalam melakukan misi perusahaan akan sedikit tersendat dengan adanya masalah tersebut. Tidak hanya itu saja dalam menciptakan antarmuka yang intuitif kepada user sebagaimana beberapa peserta SmartGridCity melaporkan bahwa dashboard yang mereka gunakan untuk mengelola peralatan mereka terlalu membingungkan dan berteknologi tinggi. Bahkan Val Peterson mengaku pada awalnya, informasi tentang penggunaan kekuatannya portal Web Xcel adalah proses yang membingungkan sehingga hal ini dapat menjadikan kendala bagi konsumen.
Kendala berikutnya muncul pada saat perusahaan  meningkatkan harga untuk pelanggan yang tidak mampu atau tidak mau menggunakan portal Web dan memungkinkan perusahaan-perusahaan energi untuk mengontrol aspek peralatan mereka. Advokat juga berpendapat bahwa smart grid mewakili intrusi hak rakyat dalam menggunakan peralatan mereka sebagai mereka mau tanpa mengungkapkan fakta tentang penggunaannya dengan yang lain. Sebuah proposal oleh para pejabat di california untuk mewajibkan semua rumah baru memiliki termostat jarak jauh dikhawatir tentang implikasi privasi. Perusahaan energi mengambil resiko untuk mendapatkan keuntungan sedikit pada saat sebagai individu menghemat listrik lebih, menciptakan disinsentif bagi mereka untuk bekerja sama dengan upaya percakapan seperti smart grid. Perusahaan energi dan masyarakat setempat bekerja untuk menyiapkan rencana teknologi penetapan harga baru supaya tidak merugikan kedua belah pihak.




C.     Penutup
Dengan semua kemajuan teknologi dan cara menghemat energi saat ini, peralatan rumah tangga yang di rancang pada masa mendatang  bisa berjalan secara otomatisasi ( mudah dan lebih efisiensi dalam penggunaan energy ) kita tidak perlu menunggu lebih lama lag karean pelaksanaan teknologi smart grid adalah merevolusi pengiriman listrik di Amerika Serikat untuk memenuhi kebutuhan ekonomi abad ke-21. Transformasi ke smarter grid akan meningkatkan keandalan, efisiensi, dan keamanan dari sistem kelistrikan negara, mendorong konsumen untuk mengelola listrik yang mereka gunakan, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan memungkinkan integrasi semua sumber energi bersih dan kendaraan listrik. Semoga system Smart Grid ini juga bisa segera terealisasi di Negara Indonesia tercinta kita ini.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai kasus Smart Grid  yang menjadi bahasan dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya pengetahuan kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh hubungannya dengan makalah ini kami banyak berharap kepada para pembaca  memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis para pembaca khusus pada penulis. Aamiin
 ............................................................................................................................................

   Saya infokan sebelumnya, setelah saya cocokan antara edisi 12 dan edisi 10 adalah sama isi teorinya namun berbeda di kasus yang diunggahkan.
     Terimakasih sudah mampir di blog saya, semoga bisa membantu. Fighting!!! ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar