Minggu, 22 Maret 2015

Makalah SIM chap.2

Berikut saya share makalah sederhana yang merupakan tugas kelmpok makul SIM chap.2 pembahasan kasus P&G


Sistem Infomasi Dalam Berkolaborasi dan Inovasi P&G


A.                PEDAHULUAN

Teknologi informasi baru sering mengubah cara bisnis bekerja dan mendukung model bisnis yang baru. Teknologi baru benar-benar dapat mengubah arus informasi, sehingga memungkinkan untuk lebih banyak orang untuk mengakses dan berbagi informasi, menggantikan tugas dan menghilangkan keterlambatan dalam pengambilan keputusan. Sistem informasi memungkinkan perusahaan untuk mengelola semua informasi yang ada mulai dari membuat keputusan yang lebih baik, dan meningkatkan pelaksanaan proses bisnis. Hal ini memungkinkan agar peusahaan dapat beroperasi, berhubungan dengan bagian-bagian informasi tentang pemasok, pelanggan, karyawan, faktur dan pembayaran produk serta layanan. Dengan menganalisis proses bisnis dapat mencapai pemahaman yang sangat jelas tentang bagaimana bisnis benar-benar bekerja. Selain itu, dengan melakukan analisis proses bisnis juga akan mulai memahami bagaimana mengubah bisnis dengan meningkatkan proses agar lebih efisien atau efektif. Sebagaimana mungkin pada peningkatkan dalam menggunakan teknologi informasi untuk mencapai efisiensi yang lebih besar,inovasi, dan layanan pelanggan.
Seperangkat aktivitas dalam proses bisnis berhubungan secara logis yang menjelaskan bagaimana tugas bisnis tertentu dilaksanakan. Proses ini menunjukan cara unik dimana perusahaan mengordinasi pekerjaan. Para manajer pasti akan memperhatikan proses ini karena hal ini menentukan seberapa baik perusahaan dapat menjalankan proses bisnisnya sehingga menjadi sumber daya yang potensial dari keberhasilan atau kegagalan suatu strategi. Meskipun setiap fungsi bisnis utama memiliki serangkaian proses bisnis sendiri, banyak proses bisnis lainya mencapai efisiensi yang besar dengan mengoptimalkan bagian dari proses ini atau dengan membantu mendesain ulang dan mempersingkat proses tersebut. Perusahaan dapat menjadi lebif fleksibel dan efisien dengan mengordinasi prose bisnisnya secara dekat dan dalam beberapa hal, menginterigasiproses bisnisnya secara dekat dan dalam beberapa hal mengintergrasikan proses ini sehingga berfokus pada manajemen sumber daya dan layanan pelanggan yang efisien.
Pada setiap tingkatan area organisasi, sistem informasi mendukung area fungsional utama dari bisnis. Sistem penjualan dan pemasaran membantu perusahaan mengidentifikasi pelanggan produk dan jasa perusahaan, mengembangkan produk dan jasa perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, mempromosikan produk dan jasa, menjualproduk dan jasa, dan memberikan dukungan pelanggan berkelanjutan. Sistem manufaktur dan produksi berhubungan dengan perencanaan, pengembangan, dan produksi barang dan jasa, serta mengendalikan aliran produksi. Sedangkan sistem keaungan dan akuntansi menjaga data aset keuangan dan aliran dana perusahaan. Sistem SDM menjaga catatan karyawan menelusuri kemampuan karyawan, kinerja, dan mendukung perencanaan kompensasi dan pengembangan karir karyawan.
Seperti halnya perusahaan P & G merupakan produsen produk konsumen salah satu dari 10 perusahaan terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar. Perusahaan ini dikenal dengan merek yang sukses, serta kemampuannya untuk mengembangkan merek baru dan mempertahankan popularitas merek dengan inovasi bisnis yang unik. P & G membangun bisnisnya di penciptaan merek dan manajemen, hal itu sangat penting dikarenakan Perusahaan mengkolaborasikan antara peneliti, pemasar, dan manajer. Karena P & G adalah suatu perusahaan besar dan luas dalam mencapai tujuan produk yang dihasilkan akan membuat pekerjaan menjadi sangat beresiko.
Perusahaan memiliki Tim penelitian dan pengembangan perusahaan yang terdiri dari 8.000 ilmuwan yang tersebar di 30 lokasi di seluruh dunia. Meskipun perusahaan memiliki 80 persen "hit" tingkat atas ide yang mengarah pada pembuatan produk yang inovatif dan inovasi produk baru sangatlah sulit di bidang yang sangat kompetitif seperti produk konsumen. Terlebih lagi, kreativitas perusahaan besar seperti P & G telah menurun, dengan konsumen atas perusahaan barang akuntansi hanya 5 persen paten diajukan pada produk perawatan rumah di awal 2000-an. Menemukan cara yang lebih baik untuk berinovasi dan mengembangkan baru ide sangat penting dalam pasar seperti konsumen barang, dan bagi setiap perusahaan besar seperti P & G, menemukan metode kolaborasi yang efektif di seluruh perusahaan bisa sulit. Itu sebabnya P & G telah aktif dalam menerapkan sistem informasi yang mendorong kolaborasi yang efektif dan inovasi. Sosial jaringan dan alat-alat kolaborasi yang dipopulerkan oleh Web 2.0 telah sangat menarik bagi P & G manajemen, mulai dari bagian atas dengan mantan CEO A.G. Lafley. Lafley digantikan oleh Robert McDonald di  2010, tetapi telah menjadi kekuatan utama dalam revitalisasi Perusahaan.



B.                 PEMBAHASAN
Aplikasi perusahaan seperti sistem perusahaan, sistem manajemen rantai pasokan, sistem manajemen hubungan pelanggan dan sistem manajemen pengetahuan didesain untuk menunjang koordinasi dan integrasi proses keseluruhan organisasi sehingga organisasi dapat beroprasi secara efisien. Aplikasi ini mencakup berbagai fungsi dan proses bisnis dan bisa terkait dengan proses bisnis organisasi lain. Sistim perusahaan mengintegrasi proses bisnis internal perusahaan kedalam sebuah sistem piranti lunak sehingga informasi bisa mengalir sepanjang organisasi, meningkatkan koordinasi, efisiensi dan pembuatan keputusan
Menejemen hubungan pelanggan menggunakan sistem informasi untuk mengoordinasi semua proses bisnis disekitar interaksi perusahaan dengan pelanggannya utuk mengoptimalkan pendapatan perusahaan dan kepuasan pelanggan. . P & G mempunyai strategi bisnis pada pengembangan merk dan inovasi produknya. Dalam mengembangkan merk serta memperpanjang umur merknya P & G melakukan periklanan dan pemasaran. Dalam komitmenya P&G selalu berinovasi dan menciptakan merk baru dengan sepenuhnya dari awal sehingga P&G memfasilitasi kolaborasi antara peneliti, pemasar, manager. Kolaborasi mempunyai fungsi untuk menyelesaikan sebuat tujuan dengan saling melengkapi.
Sistem informasi pengetahuan membuat perusahaan dapat mengoptimalkan penciptaan, pembagian,dan distribusi pengetahuan utuk meningkatkan proses bisnis dan keputusan manajemen. Sedangkan departemen sistem informasi adalah unit organisasi formal yang bertanggung jawab atas layanan teknologi informasi. Departemen sistem informasi bertanggung jawab memelihara peranti keras, piranti lunak penyimpanan data dan jaringan yang mencakup infrastruktur TI perusahaan.Sistem informasi ini terdiri atas spesialis programer, analis sistem, pemimpin proyek, manajmen sistem informasi dan sering dikepalai oleh CIO.
Salah satu inovasi yang dilakukan P & G adalah menggunakan e-mail serta mengganti system laporan dari menggunakan Microsoft Office aplikasi yang perlu mencetak dan menjilid laporannya sehingga menjadi notebook laporan diganti dengan Microsoft Office SharePoint Server yang memberikan layanan terpadu ( mengintegrasikan suara transmisi, tranmisi data, pesan instan, e-mail, dan konferensi elektronik). Microsoft Office SharePoint Server mendukung sebagian pengguna untuk menggunakan inbox dan kalender bersama, mempunyai daftar sharePoint, dan jadwalpertemuan. Alat ini memegang peranan dalam melakukan pendekatan kolaboratif. Peneliti menggunakan Microsoft Office SharePoint Server untuk berbagi data yang dikumpulkan dan diteliti dari merk-merk, pemasar menggunakan Microsoft Office SharePoint Server untuk menggumpulkan data untuk pembuatan iklan goul/ target yang telah ditentukan. Manajer menggunakan Microsoft Office SharePoint Server untuk mencari data-data dan karyawan-karyawan tertentu untuk membuat sebuah keputusan bisnis. Microsoft Office SharePoint Server juga menerapkan keefektifan pada jajaran eksekutifnya, mereka dapat mennngunggah semua presentasinya sehingga pihak lain dapat mengunduh dan mengetahuinya untuk digunakan langsung pihak tersebut.
Inovasi lain yang dilakukan P&G dalam system informasinya dengan mengganti mesin pencari google dengan star-up connection dikarenakan google kurang efektif dalam pencarian informasi sebab google memberikan informasi sesuai key word saja sehingga tidak bisa langsung memberikan informasi yang falid dan sumber yang jelas.Inovasi P&G terlihat juga pada system integrasinya InnovationNet yang mempunyai 5 juta researchrelated dokumen dalam format digital yang dapat diakses melalui browser berbasis portal.
Dari sekian banyak inovasi dari system informasinya P & G merasa kurang maksimal ketika karyawannya tidak semuanya menggunakannya. Hasil maksimal akan terlihat ketika ala-alat inovasi tersebut dapat digunakan semua karyawan. Alat kolaborasi seperti jaringan bisnis dan social sebenarnya membantu karyawan untuk mengembangkan diri dengan alat kolaborasi tersebut karyawan dapat berkontribusi informasi dan wawasan mereka bahkan mereka dapat memperoleh informasi dari orang lain untuk menambah wawasan mereka. Keuntungan lain adalah karyawan langsung dapat mengakses informasi langsung kepada pakar dalam bidangnya secara cepat.
Inovasi utama lainya adalah Largescale yang diadopsi dari konferensi Cisco TelePresence yang ruangnya mempunyai lokasi yang banyak didunia. Bagi perusahaan sebesar P & G  alat Telepresence mempunyai peranan sangat baik untuk mendorong kolaborasi antara karyawan bukan hanya dalam negara melainkan antar benua.
Tantangannya dalam inovasi ini setiap cabang P & G dapat memastikan dapat memasang alat  ini meskipun letak geografis masing-masing tempat berbeda. P & G memperkirakan 35% karyawan dapat menggunakan Telepresence secara teratur. Manfaat dari penggunaan Telepresence untuk mengontrol tabungan yang signifikan, aliran ide bisnis yang efisien, dan pengambilan keputusan bisnis yang cepat. CEO P & G menyatakan perusahaan dapat menghemat 1$ dari anggaran 4$ yang dikeluarkan untuk Telepresence disbanding alat sebelumnya dengan system videoconference.
Teknologi inovasi yang digunakan P & G cukup untuk mendukung strategi bisnisnya akan tetapi P & G perlu melakukan safety control yang lebih untuk alat-alat inovasinya agar terhindar dari pencurian data perusahaan, hacker, dan kejahatan system informasi. Hal ini perlu dilakukan karena P & G mereupakan perusahaan besar yang mempunyai banyak pesaing di bidangnya. Sedangkan di dalam dunia bisnis persaingan sangat ketat, kesalahan kecil pada pesainya dapat dimanfaatkan sebagai peluang oleh pesaing lainnya.















C.                PENUTUP
Perusahaan P&G dapat berhubungan dengan banyak bagian bebeda dari informasi mengenai pemasok, pelanggan, karyawan, tagihan dan pembayaran dan tentu saja produk dan jasa mereka. Mereka mengelola aktivitas kerja menggunakan sistem informasi untuk mengelola setiap aktivitas seara efisien dan meningkatkan kinerjanya di keseluruhan bagian perusahaan. Selain itu sistem informasi juga berguna sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusan dan meningkatkan proses bisnis mereka agar lebih kompetitif. Dengan ini mereka telah berhasil berkolaborasi dan melakukan inovasi dengan memanfaatkan sistem informasi.



Rabu, 18 Maret 2015

Basic and Applied Research

Published : 20.12 Author : devi purple


Kegunaan Ilmu Pengetahuan


Ilmu pengetahuan di dunia beraneka ragam. Keberanekaragaman ilmu itu terdiri dari dua hal pokok yaitu teori dan praktis.Keduanya tidak bisa dipisahkan sehingga keduanya mempunyai relasi yang kuat.Dari kedua hal itulah muncul suatu penelitian.Dari segi tujuan,penelitian dibagi menjadi dua yaitu Penelitian Murni/Dasar (Basic Research) dan Penelitian Terapan (Applied Research).

·         Basic Research
Penelitian ini untuk memperluas batas-batas ilmu pengetahuan.Penelitian ini tidak ditujukan secara langsung untuk memecahkan masalah khusus.Penelitian ini dilakukan untuk memverifikasi teori yang sudah ada.Hal pertama yang harus dilakukan yaitu pengujian konsep lalu pembuatan kajian serta kesimpulan tentang fenomena yang diteliti (Wibisono, 2002: 4-5).Penelitian ini ada dua yaitu :
a.       Penelitian Deduktif : untuk menguji teori pada saat tertentu.
b.      Penelitian Induktif : untuk mengembangkan teori atau hipotesis melalui pengungkapan fakta.
Contoh penelitian ini misalnya penelitian tentang “gen”,nukleus.Penelitian itu hanya untuk mengembangkan teori yang sudah ada tanpa direkomendasikan kepada masyarakat luas.Sehingga penelitian ini hanya menekankan tentang teori saja.

·         Applied Research
Penelitian ini untuk memecahkan masalah dalam kehidupan praktis.Artinya untuk menjawab pertanyaan tentang permaslahan yang khusus.Penelitian ini menjamin objektivitas dalam pengumpulan data dan menguji ide kreatif.Penelitian ini dibedakan menjadi :
a.       Penelitian Evaluasi :diharapkan dapat memberi masukan dan dukungan pengambilan keputusan tentang dua atau lebih alternatif tindakan.
b.      Penelitian Tindakan : digunakan sebagai dasar tindakan pemecahan masalah.
c.       Penelitian dan Pengembangan : untuk mengembangkan produk sehingga produk tersebut mempunyai kualitas yang lebih baik.
Contoh penelitian ini misalnya survei konsumen yang dilakukan oleh sebuah toko atau supermarket,penelitian tentang peningkatan kualitas pendidikan,dan lain sebagainya.Sehingga penelitian ini dapat menjadi rekomendasi untuk masyarakat.
Lalu bagaimana dengan penerapannya di Indonesia? Ternyata di Indonesia lebih dominan menerapkan Applied Research.Hal ini karena Indonesia hanya menjadi subjek penelitian,tanpa memiliki teori khas Indonesia yang diciptakan oleh masyarakat Indonesia itu sendiri.Sehingga Indonesia sering menggunakan teori asing untuk suatu penelitian.Selain itu peneliti Indonesia merupakan tipe orang yang simpel,tidak mau repot,sehingga peneliti lebih baik memberikan dananya untuk Applied Research karena bisa merasakan dampaknya secara langsung.Lalu apa dampak dari penelitian itu bagi Indonesia? Ketidaksesuaian antara hasil research dan kondisi masyarakat Indonesia yang hanya mengandalkan teori asing sehingga ilmu pengetahuan berkembang secara lambat,sehingga berkembang kurang memuaskan.
Kesimpulan,kedua ilmu itu saling melengkapi.Basic research dibutuhkan dalam teori pengembangan sementara Applied research dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan dari suatu fenomena.Ringkasnya Basic research itu hanya teori yang tidak direkomendasikan untuk masyarakat,sedangkan Applied research teori dan pemecahan masalahnya sehingga memang direkomendasikan untuk masyarakat supaya masyarakat paham tentang suatu fenomena dan dapat dijadikan sebagai referensi dalam pengambilan keputusan.

Marzuki, C. 1999. Metodologi Riset. Jakarta: Erlangga.
Suriasumantri,Jujun S.2007.Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer.Jakarta:Pustaka Sinar Harapan.
Sugiyono.2009.Metodologi Penelitian Bisnis.Bandung:Alfabeta.

http://devi-purple.blogspot.com/2011/12/basic-and-applied-research.html

Soal Metode Kuantitative

Ebook : Metode analysis kuantitative oleh Render, Stairs, Hanna
Hal 18 PDF

(1-14) Gina Fox telah memulai perusahaan sendiri, Foxy shirt, yang memproduksi kemeja dicantumkan untuk acara khusus. Karena ia baru saja dimulai operasi ini, ia menyewa peralatan dari toko percetakan lokal bila diperlukan. Biaya menggunakan peralatan $ 350. Bahan yang digunakan dalam satu kemeja biaya $ 8 dan gina dapat menjual ini sebesar $ 15 masing-masing.
1. Jika Gina Jual 20 kemeja apa yang akan total pendapatan menjadi? Berapa total variable cost?
2. Bagaimana banyak kemeja yang harus  Gina jual untuk mencapai break even? Berapa total pendapatan (total revenue) untuk ini?

(1-15) Ray Bond menjual kerajinan  dekorasi taman di pekan raya. Biaya variabel untuk membuat ini adalah $ 20 masing-masing. Dan menjualnya seharga $ 50. Berapa banyak yang harus dijual agar mencapai break even?
(1-16) Ray Boni, dari masalah 1-5 sedang mencoba untuk menemukan pemasok baru yang akan mengurangi biaya variabel nya produksi sampai $ 15 per unit. Jika dia berhasil dalam mengurangi biaya ini. Berapa break even point?
(1-17) Katherine Ann D'berencana untuk membiayai pendidikan perguruan tinggi dengan menjual program pada pertandingan sepak bola untuk universitas. Fix cost $ 400 untuk mencetak Program ini dan biaya variabel adalah $ 3. Ada juga biaya $ 1.000 yang dibayarkan ke universitas untuk hak menjual program sebesar $ 5 masing-masing. Berapa banyak dia harus menjual dalam rangka untuk mencapai titik impas?

(1-18) Katherine D'Ann dari 1-7 punya masalah bersangkutan dengan penjualan yang mungkin menurun, karena tim ini mendapat kekalahan beruntun, dan menurunya keikutsertaan. Bahkan Katherine telah percaya bahwa ia akan menjual hanya 500 program untuk pertandingan berikutnya. Jika hal itu mungkin untuk mencapai program dan masih menjual 500,berapa break even point jika menjual 500?

Selasa, 17 Maret 2015

Kumpulan Catatan Makul S1 Transfer : Makalah Sederhana "What's The Buz on Smart Grid"

Kumpulan Catatan Makul S1 Transfer : Makalah Sederhana "What's The Buz on Smart Grid":      Berikut ini yang saya share sebenarnya adalah tugas kelompok saya bersama teman-teman yang membahas kasus "What's The Buz on ...

Makalah Sederhana "What's The Buz on Smart Grid"

     Berikut ini yang saya share sebenarnya adalah tugas kelompok saya bersama teman-teman yang membahas kasus "What's The Buz on Smart Grid" yang ada di buku Management Information System writen by Kenneth C.Laudon, Jane P.Laudon. 12 edition.
    .................................................................................................................................................

A.    Pendahuluan
                 Sistem informasi manajemen topik paling menarik dalam bisnis adalah perubahan yang terus-menerus dalam teknologi, manajemen penggunaan teknologi, dan berdampak pada keberhasilan bisnis yang mereka capai. Bisnis baru mulai bermunculan dan perusahaan yang sudah tua mulai menurun pada kinerjanya, dan perusahaan-perusahaan yang sukses adalah mereka yang belajar bagaimana menggunakan teknologi baru.
                 Teknologi yang berkembang dapat memudahkan dalam jaringan sosial, alat-alat kolaborasi, dan pekerjaan akan lebih teroorganisir,terkoordinasi, bahkan diukur, lebih cepat dalam mengambil keputusan, bahkan untuk melihat perikalu manajemen ataupun karyawan.
                 Seperti halnya yang dilakukan oleh inflastruktur listrik Amerika Serikat pada perusahaan energi yang  memberikan kekuatan kepada konsumen, tetapi tidak memberikan informasi tentang bagaimana konsumen dapat menggunakan energi itu, sehingga sulit untuk mengembangkan pendekatan yang lebih efisien dalam pendistribusiannya. Sehingga munculah smart grid sebagai solusi dalam menangani pengontrolan energi.
                 Teknologi smart grid muncul dari upaya sebelumnya dalam menggunakan kontrol elektronik, metering, dan pemantauan. Smart grid merupakan jaringan listrik yang menggunakan analog sehingga dalam penggunaannya dapat bertujuan sebagai pengontrolan energi yang digunakan oleh para konsumen agar lebih efektif dan efisien.
                 Sebuah smart grid memberikan listrik dari pemasok kepada konsumen dengan menggunakan teknologi digital untuk menghemat energi, mengurangi biaya, dan meningkatkan reliabilitas dan transparansi. Smart grid dapat  memungkinkan informasi mengalir kembali dan benteng antara penyedia tenaga listrik dan rumah tangga untuk memungkinkan kedua perusahaan energi untuk membuat konsumsi energi dan produksi lebih efektif serta efesien. Informasi dari smart grid akan menunjukkan utilitas kapan harus menaikkan harga ketika permintaan tinggi dan menurunkan mereka ketika permintaan berkurang.
                 Sehingga konsumen dapatmemiliki display dirumah dapat menunjukkan berapa banyak energi yang mereka konsumsi setiap saat dan harga energi itu, sehingga mereka dapat menghemat konsumsi dan mengurangi biaya yang akan dikeluarkan. Rumah yang terinstalisasi smart grid dapat menyesuaikan secara otomatis dengan tergantung pada biaya tenaga yang dikeluarkan dan bahkan mendapatkan listrik dari sumber non konvensional seperti atap panel surya. Saat mengelola informasi yang mengalir dalam smart grid membutuhkan tekhnologi jaringan dan switch untuk manajemen daya, perangkat sensor, dan pemantauan untuk melacak penggunaan energy dan tren distribusi.
                 Dengan inovasi baru dapat dikeluarkan perusahaan pembangkit energi di Amerika serikat sehingga para konsumen akan beralih dari infrastruktur listri kuno ke infrastruktur listrik yang lebih modern serta bisa dikendalikan dalam penggunaannya. utilitas akan dapat menanggapi masalah layanan lebih cepat dan efisien.
    

B.     Pembahasan
Perbedaan yang menonjol antara Infrastruktur listrik yang ada di Amerika Serikat dengan smart grid terdapat dalam ketidak efisienanya dikarenakan dalam infrastruktur listrik hanya berfokus untuk menyediakan energi kepada konsumen dengan tidak memberikan informasi tentang bagaimana konsumen menggunakan energi tersebut.Sehingga sulit untuk mengembangkan distribusi yang efisien. Sedangkan teori smart grid memberikan energi listrik dari pemasok ke konsumen menggunakan teknologi digital untuk menghemat energi yang mengalir. Sehingga hal tersebut dapat mengurangi biaya dan meningkatkan keandalan dan transparansi. Smart grid memungkinkan informasi mengalir bolak – balik antara penyedia tenaga-tenaga listrik dan rumah tangga untuk memungkinkan konsumen dan perusahaan energi agar membuat keputusan yang lebih cerdas mengenai konsumsi energi dalam produksi. Secara infrastruktur hal yang membedakan smart grid dengan kelistrikan di Amerika Serikat bahwa dalam mengelola informasi yang mengalir dalam smart grid membutuhkan tekhnologi jaringan dan switch untuk manajemen daya, perangkat sensor, dan pemantauan untuk melacak penggunaan energy dan tren distribusi.
Dalam mengembangkan smart grid, dari sisi manajemen yang perlu dipertimbangkan adalah melihat tantangan bisnis di lingkungan agar dapat mengatur strategi organisasi dalam merespon tantangan – tantangan pengembangan smart grid, yakni merubah infrastruktur lama yang butuh biaya yang besar, mengemas infrastruktur bertekhnologi tinggi dan rumit agar dapat digunakan oleh masyarakat secara menyeluruh.Dari segi struktur organisasi pada bagian struktur dimana manajemen senior perlu membuat keputusan strategis jangka panjang tentang bagaimana seharusnya smart grid dapat menjalankan manfaatnya yakni efisiensi energi. Manajemen tingkat menengah melaksanakan program dan rencana manajemen senior dan manajemen operasional bertanggung jawab untuk memantau pelaksanaan system smart grid. Pekerja pengetahuan seperti insinyur, ilmuwan, atau arsitek perlu melakukan riset dan penelitian secara berkesinambingan terhadap tekhnologi smart grid sehingga semakin efisien. Pekerja data, seperti sekertaris, akuntan, perlu mengembangkan kemampuan dalam mengelola tekhnologi informasi, karena hal tersebut adalah hal yang baru.
Smart Grid akan memanfaatkan teknologi negara yang meningkatkan deteksi kesalahan dan memungkinkan dalam memperbaiki jaringan tanpa intervensi dari teknisi sehingga dalam pengontrolannya hanya akan melewati mesin. Hal ini akan menjamin pasokan energi yang lebih handal dan mengurangi kerentanan terhadap bencana alam atau serangan. Meskipun beberapa rute yang disebut-sebut sebagai fitur dari smart grid, saluran listrik pada awal dalam smart grid dibangun menggunakan model radial, konektivitas kemudian dijamin melalui beberapa rute, disebut sebagai struktur jaringan. Namun, hal ini menciptakan masalah baru: jika aliran arus atau efek terkait di seluruh jaringan melebihi batas dari setiap elemen jaringan tertentu, itu bisa gagal, dan saat ini akan didorong dengan elemen jaringan lain, yang pada akhirnya mungkin gagal juga, menyebabkan efek domino. Sebuah teknik untuk mencegahnya adalah pelepasan beban dengan bergulir pemadaman atau pengurangan tegangan (brownout).
Kendala yang mungkin akan dihadapi dalam smart grid dalam perkembangannya mungkin terdapat pada biaya tinggi dan kemampuan masyarakat dalam menerima teknologi yang menurut mereka membingungkan, serta kesediaan untuk menghemat energi listrik bagi konsumen masih kurang kesadaran. Sehingga upaya smart grid dalam melakukan misi perusahaan akan sedikit tersendat dengan adanya masalah tersebut. Tidak hanya itu saja dalam menciptakan antarmuka yang intuitif kepada user sebagaimana beberapa peserta SmartGridCity melaporkan bahwa dashboard yang mereka gunakan untuk mengelola peralatan mereka terlalu membingungkan dan berteknologi tinggi. Bahkan Val Peterson mengaku pada awalnya, informasi tentang penggunaan kekuatannya portal Web Xcel adalah proses yang membingungkan sehingga hal ini dapat menjadikan kendala bagi konsumen.
Kendala berikutnya muncul pada saat perusahaan  meningkatkan harga untuk pelanggan yang tidak mampu atau tidak mau menggunakan portal Web dan memungkinkan perusahaan-perusahaan energi untuk mengontrol aspek peralatan mereka. Advokat juga berpendapat bahwa smart grid mewakili intrusi hak rakyat dalam menggunakan peralatan mereka sebagai mereka mau tanpa mengungkapkan fakta tentang penggunaannya dengan yang lain. Sebuah proposal oleh para pejabat di california untuk mewajibkan semua rumah baru memiliki termostat jarak jauh dikhawatir tentang implikasi privasi. Perusahaan energi mengambil resiko untuk mendapatkan keuntungan sedikit pada saat sebagai individu menghemat listrik lebih, menciptakan disinsentif bagi mereka untuk bekerja sama dengan upaya percakapan seperti smart grid. Perusahaan energi dan masyarakat setempat bekerja untuk menyiapkan rencana teknologi penetapan harga baru supaya tidak merugikan kedua belah pihak.




C.     Penutup
Dengan semua kemajuan teknologi dan cara menghemat energi saat ini, peralatan rumah tangga yang di rancang pada masa mendatang  bisa berjalan secara otomatisasi ( mudah dan lebih efisiensi dalam penggunaan energy ) kita tidak perlu menunggu lebih lama lag karean pelaksanaan teknologi smart grid adalah merevolusi pengiriman listrik di Amerika Serikat untuk memenuhi kebutuhan ekonomi abad ke-21. Transformasi ke smarter grid akan meningkatkan keandalan, efisiensi, dan keamanan dari sistem kelistrikan negara, mendorong konsumen untuk mengelola listrik yang mereka gunakan, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan memungkinkan integrasi semua sumber energi bersih dan kendaraan listrik. Semoga system Smart Grid ini juga bisa segera terealisasi di Negara Indonesia tercinta kita ini.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai kasus Smart Grid  yang menjadi bahasan dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya pengetahuan kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh hubungannya dengan makalah ini kami banyak berharap kepada para pembaca  memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis para pembaca khusus pada penulis. Aamiin
 ............................................................................................................................................

   Saya infokan sebelumnya, setelah saya cocokan antara edisi 12 dan edisi 10 adalah sama isi teorinya namun berbeda di kasus yang diunggahkan.
     Terimakasih sudah mampir di blog saya, semoga bisa membantu. Fighting!!! ^^

Silabus Mata Kuliah Sistem Informasi Menejemen



FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2013/2014

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SILABUS

Mata Kuliah               : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
          Kode                           : EKM406      
          Semester                    : 2013/2014/GENAP
          Program Studi           : STRATA-1 (S-1)    
          Dosen                         : Tim

DESKRIPSI MATA KULIAH

Mata kuliah ini merupakan mata kuliah interdisipliner yang menggabungkan berbagai konsep organisasi, teknologi informasi, manajemen dan perilaku individu dalam organisasi yang menitikberatkan pada pemahaman konsep, terminologi dan kasus-kasus berkenaan dengan penerapan sistem dan teknologi informasi dalam suatu organisasi.  

TUJUAN PEMBELAJARAN:

Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan dapat mempunyai kompetensi sebagai berikut:
.
  1. Penguasaan Ilmu dan Ketrampilan [Materi] (Elemen Kompetensi b):
·                               Kompetensi Utama:
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan konsep, terminologi dan pemanfaatan serta pengelolaan sistem dan teknologi informasi dalam organisasi/perusahaan.
·                               Kompetensi Pendukung
Mahasiswa mampu memahami, menjelaskan dan mencermati segala aspek yang terkait dengan perencanaan, pemanfaatan dan pengembangan sistem informasi dalam suatu organisasi/perusahaan termasuk piranti keras, piranti lunak dan piranti jaringan komunikasinya.
·                Kompetensi Lainnya
Mahasiswa memiliki wawasan dan wacana terhadap kasus-kasus dalam suatu organisasi/perusahaan yang terkait dengan penerapan dan pengelolaan sistem informasi.

  1. Kemampuan Berkarya (Elemen Kompetensi c):
·      Mahasiswa menguasai konsep, terminologi dan kaidah-kaidah sistem informasi dalam suatu organisasi/perusahaan baik yang bersifat teknis maupun non-teknis.
·      Mahasiswa juga memiliki pengalaman dan wacana ilmiah serta ketrampilan akan penyelesaian masalah yang terjadi dalam suatu organisasi/perusahaan terkait dengan penerapan dan pengelolaan sistem dan teknologi informasi, sehingga diharapkan mampu menemukan, memahami, menjelaskan, dan merumuskan cara penyelesaian masalah, serta memiliki potensi untuk dapat menerapkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan tentang sistem informasi manajemen dalam kegiatan produktif dan pelayanan kepada masyarakat.

  1. Sikap dan Perilaku (Elemen Kompetensi d):
Mahasiswa mampu:
·         mengembangkan diri yaitu mampu menganalogikan dan menerapkan konsep, terminologi dan kaidah-kaidah sistem dan teknologi informasi yang ada dalam suatu organisasi/perusahaan ke dalam kehidupannya baik secara pribadi maupun kelompok.
·         mengkomunikasikan penguasaaan pengetahuan, ketrampilan dan analisis atas permasalahan yang terjadi dalam organisasi/perusahaan berkenaan dengan pengelolaan sistem dan teknologi informasi yang dimiliki, baik lisan maupun tulisan secara akademik.
·         bekerja dalam tim secara kreatif, inovatif dan produktif.

  1. Landasan Kepribadian (Elemen Kompetensi a) dan Pemahaman Kaidah Bermasyarakat [Etika] (Elemen Kompetensi e):
Mahasiswa mampu menempuh perkuliahan dengan senantiasa menjaga etika akademik dan menciptakan suasana perkuliahan yang kondusif.

METODA PEMBELAJARAN

Kuliah diberikan dalam bentuk ceramah, diskusi/seminar dan penugasan terstruktur. Setiap pertemuan, mahasiswa secara berkelompok membuat makalah berupa resume (ringkasan materi), BUKAN MENTERJEMAHKAN (karena sudah ada versi Indonesia) tiap bab/chapter atau pembahasan kasus dan mempresentasikan makalahnya di depan kelas. Kelompok diskusi ditentukan pada pertemuan awal dan tiap kelompok berisi 3 (tiga) orang mahasiswa. Partisipasi mahasiswa selama berlangsungnya diskusi/seminar dan penugasan lainnya akan menentukan penilaian akhir semester. Pada akhir semester setiap mahasiswa diwajibkan membuat paper yang berkenaan dan relevan dengan permasalahan sistem informasi manajemen dalam suatu organisasi/perusahaan. Ujian formal dilakukan dua kali tiap semester (tengah dan akhir), sedangkan di antara ujian tengah dan akhir semester dilakukan ujian kompetensi (berupa kuis, studi kasus atau penilaian lain yang dianggap relevan).

PENILAIAN

Penilaian terhadap prestasi mahasiswa dilakukan dengan cara sebagai berikut:
  • Untuk setiap mahasiswa:
    • Paper kelompok yang berisi resume (ringkasan materi) setiap bab/chapter. Paper berbahasa Inggris akan mendapat tambahan nilai (K-1 dan K-3).
    • Ujian tengah semester (K-2).
    • Paper perorangan sebagai tugas akhir mata kuliah dan ujian akhir semester (K-4).
  • Untuk kelompok mahasiswa penyaji makalah:
    • Metode/cara menyampaikan, muatan isi/content, dan variasi media presentasi yang digunakan penyaji makalah (KEMAMPUAN BERKARYA/K-5).
    • Kerjasama kelompok dalam menyajikan makalahnya di depan peserta lain/auidence. Penyajian menggunakan bahasa Inggris akan mendapatkan tambahan nilai (SIKAP DAN PERILAKU/K-6).
    • Kualitas jawaban dan cara menjawab pertanyaan peserta lain/penyanggah (PENGUASAAN ILMU/MATERI/K-1 dan K-3).
  • Untuk setiap mahasiswa peserta lain/penyanggah:
    • Kualitas isi/content pertanyaan dan cara mengajukan pertanyaan ke penyaji makalah (PENGUASAAN ILMU/MATERI/K-1 dan K-3).

Setiap selesai penyajian makalah oleh kelompok mahasiswa yang bertugas atau ada bagian yang belum terliput pada penyajian makalah, maka dosen memberikan pencerahan, mengembangkan diskusi dan atau memberikan jalan keluar/solusi sehingga kelas menjadi kondusif dan produktif.

Setiap seminggu setelah pertemuan, paper kelompok yang berisi resume akan dinilai dan dikembalikan kepada mahasiswa. Seminggu setelah ujian kompetensi, ujian tengah maupun akhir semester, hasil ujian akan dinilai dan dikembalikan kepada mahasiswa.

Nilai final merupakan nilai rata-rata tertimbang yang sudah disesuaikan dengan sanksi (jika ada). Bobot masing-masing komponen nilai adalah sebagai berikut.

NO.
NAMA MAHASISWA
NIM
PENGUASAAN ILMU/MATERI
KEMAMPUAN BERKARYA
SIKAP & PERILAKU
NILAI RATA2 TERTIMBANG
NILAI FINAL (0-100)
NILAI FINAL (HURUF)
NILAI FINAL (0-4)
(b)
(c) 
(d)
K1
K2
K3

K4
K5
K6







20%
20%
20%

20%
10%
10%
100%



1












2












3












4












5












6












7












Dst.













Catatan:
·         Elemen Kompetensi “Landasan Kepribadian (a) ” dan “Pemahaman Kaídah Bermasyarakat [Etika] (e)” tidak diberi bobot tetapi digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan nilai final.
·         Sikap & Perilaku Berkarya meliputi:
o    Kemampuan mengembangkan diri (kemandirian)
o    Kemampuan bekerjasama dalam tim
o    Kemampuan menyampaikan pendapat secara lisan (misalnya presentasi)
o    Kemampuan menyampaikan pendapat secara tertulis (academic writing)

Untuk dapat dinyatakan kompeten (lulus), mahasiswa harus berhasil mencapai nilai masing-masing komponen (K1 s/d K6) minimum 60. Mahasiswa yang belum berhasil mendapatkan nilai komponen minimum 60 dapat mengajukan uji kompetensi susulan kepada dosen dengan ketentuan memenuhi persyaratan tentang uji kompetensi susulan sebagai dijelaskan di bawah ini. Jika setelah diberi kesempatan menempuh uji kompetensi susulan mahasiswa tidak berhasil mencapai nilai minimum lulus 60, maka mahasiswa tersebut dinyatakan tidak kompeten (tidak lulus) dan diwajibkan menempuh ulang mata kuliah ini pada kesempatan yang lain.

Ketentuan tentang Uji Kompetensi Susulan

  • Pelaksanaan penilaian ulang ditentukan oleh dosen sepanjang masa perkuliahan dalam semester bersangkutan.
  • Mahasiswa tidak melanggar etika akademik perkuliahan sebagaimana disebutkan di bawah ini dan tidak dikenakan sanksi sehingga tidak dapat mengikuti penilaian ulang.

Pelanggaran Etika Akademik dalam Perkuliahan:

  • Melakukan plagiat atau kegiatan sejenisnya dengan nama lain
  • Melakukan kecurangan (misalnya menyontek pada waktu ujian tulis)
  • Tidak hadir kuliah tanpa ijin karena:
    • Sakit (dengan Surat Keterangan Dokter)
    • Melaksanakan tugas Fakultas/Universitas (dengan Surat Tugas dari Pejabat terkait)
    • Sebab lain yang dapat diterima oleh dosen (disampaikan kepada dosen paling lambat satu hari kerja setelah sebab lain tersebut terjadi)
  • Tidak hadir kuliah tetapi mengisi daftar hadir dengan bantuan orang lain (Mahasiswa yang membantu mengisi daftar hadir juga termasuk melakukan pelanggaran etika akademik perkuliahan)
  • Melakukan pelanggaran lain sesuai ketentuan yang berlaku (misalnya berpakaian tidak sopan).

Penilaian menggunakan Standar Nilai sebagai berikut:

Nilai 0-100
Nilai Dengan Huruf
Nilai 0-4
Keterangan
80-100
A
4
Sangat Baik
70-79
B
3
Baik
60-69
C
2
Cukup
40-59
D
1
Kurang
0-39
E
0
Gagal


BAHAN KAJIAN

Wajib:
Martin E. Wainright,, et. al. (2005), Managing Information Technology, 5th edition, Pearson Prentice- Hall, New York. (Kode: M)
.
Pendamping:
1.       Jogianto H.M. (2005), Sistem Teknologi Informasi Pendekatan Terintegrasi: Konsep Dasar, Teknologi, Aplikasi, Pengembangan dan Pengelolaan, Penerbit Andi, Yogyakarta.  (Kode: J)
2.       Laudon, Kenneth C., and Jane P. (2007), Management Information Systems: Managing the Digital Firm, 10th edition, Pearson Education Inc., Pearson Prentice-Hall, New York.
3.       Bacaan/jurnal relevan lain yang ditentukan oleh dosen pada saat perkuliahan berlangsung.







RINCIAN MATERI

Pertemuan ke
POKOK BAHASAN/MATERI
GRUP
Bacaan (Chapter/Bab)
M
J
1
Penjelasan umum silabus dan overview SIM
Managing IT in an E-World
Dosen

1

1, 2, 3
2
Computer System
Computer Software
I
2
3
4
3
Telecommunications and Networking
 Telecommuting at IBM-Indiana
IV
4
Kasus 1
5
4
Data Resource
Enterprise Systems
II
5
6
6
5
Managerial Support Systems

V
7
6, 7
6
E-Commerce Application

III
8
6, 7
7
Basic Information System Concepts
E-Business Transformation at the Crossroads: Sears’ Dilemma
VI
9
Kasus 2
8

UJIAN TENGAH SEMESTER



8
Methodologies for Custom Software Development

VII
10
9, 10
9
Methodologies for Purchase Software Packages
Managing a Systems Development Project at Consumer and Industrial Products, Inc.
XI
11
Kasus 3
9, 10
10
IT Project Management

VIII
12
11
11
Facilitating User Computing
ERP Purchase Decision at Benton Manufacturing Company, Inc.
XII
13
Kasus 4
10
12
Setting a Direction for Information Resources

IX
14
11
13
Managing the Information System Function

XIII
15
11
14
Social, Ethical, and Legal Issues
Mary Morrison’s Ethical Dilemma
X
16
Kasus 5
12

UJIAN AKHIR SEMESTER




Keterangan terkait studi kasus:
1)    Studi kasus bersifat tentatif dan situasional (apabila waktu cukup tersedia setelah penyajian makalah).
2)    Setiap kelompok yang mendapat tugas kasus HARUS mengumpulkan paper pembahasan kasus yang disusun dengan format:
a. Identifikasi masalah
b. Perumusan masalah
c.  Pengajuan alternatif-alternatif pemecahan masalah
d. Pemilihan alternatif terbaik
e. Rekomendasi (termasuk kelebihan/keuntungan dan kekurangan/kerugiannya) atas pilihan alternatif.
3) Setiap kelompok lain (sebagai penyanggah)  HARUS memberi tanggapan terhadap kasus yang dibahas dalam bentuk pertanyaan, argumentasi, kritik, atau saran yang bersifat konstruktif untuk pengkayaan dan pengembangan wawasan materi diskusi. Nilai partisipasi kelas ditentukan oleh keaktifan kelompok.

RANCANGAN PEMBELAJARAN

(1)
Minggu ke:
(2)
Kompetensi
(3)
Materi Pembelajaran
(4)
Metode Pembelajaran
(5)
Bentuk Penilaian
1-4
a. Penguasaan Ilmu (materi):
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan konsep dasar teknologi informasi, terminologi teknis dan non-teknis (manajemen) berkenaan dengan sistem yang terdapat pada suatu komputer baik piranti lunak, piranti keras, telekomunikasi dan jejaring serta sumber-sumber data dan informasi yang dibutuhkan oleh suatu organisasi/perusahaan.

b. Kemampuan berkarya:
Mahasiswa mampu memahami dan menganalisis permasalahan yang terjadi pada suatu organisasi/ perusahaan dalam bentuk kasus sehingga bisa menggunakan penalaran dan cara berpikir kritis untuk mengurai dan menyelesaikan masalah yang terjadi pada kasus tersebut.  

c.         Sikap dan Perilaku:
Mahasiswa mampu:
·  mengembangkan diri yaitu mampu memahami dan menerapkan konsep dan kaidah-kaidah teknologi informasi yang ada dalam suatu organisasi/perusahaan ke dalam kehidupannya baik secara pribadi maupun kelompok.
·  mengkomunikasikan penguasaaan pengetahuan, ketrampilan dan analisis atas permasalahan yang terjadi dalam organisasi/perusahaan berkenaan dengan teknologi informasi yang telah dimiliki, baik lisan maupun tulisan secara akademik.
·  bekerja dalam tim secara kreatif, inovatif dan produktif.
·         Martin (2005) Ch. 1, 2, 3, 4 dan 5
·         Jogianto HM (2005) Bab 1, 2, 3, 4, 5 dan 6.

·         Ceramah
·         Diskusi kelompok
·         Presentasi dan diskusi

·         Kuis/ujian tulis (b)
·         pengamatan & tanya jawab atas kerja individu dalam diskusi kelompok (b, c dan d)
·         pengamatan & tanya jawab kerja individu dalam presentasi dan diskusi (b, c dan d)
·         evaluasi terhadap  pelaksanaan tugas tertulis (c dan d).


5-6
a. Penguasaan Ilmu (materi):
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan konsep dasar dan terminologi manajerial berkenaan dengan penerapan teknologi informasi yang dilakukan oleh suatu organisasi/perusahaan, kelebihan dan kelemahannya serta permasalahan yang mungkin terjadi dalam penerapannya.

b. Kemampuan berkarya:
Mahasiswa mampu memahami dan menganalisis permasalahan yang terjadi pada suatu organisasi/ perusahaan dalam bentuk kasus sehingga bisa menggunakan penalaran dan cara berpikir kritis untuk mengurai dan menyelesaikan masalah yang terjadi pada kasus tersebut.  

c. Sikap dan Perilaku:
Mahasiswa mampu:
·  mengembangkan diri yaitu mampu memahami dan menerapkan konsep dan kaidah-kaidah teknologi informasi yang ada dalam suatu organisasi/perusahaan ke dalam kehidupannya baik secara pribadi maupun kelompok.
·  mengkomunikasikan penguasaaan pengetahuan, ketrampilan dan analisis atas permasalahan yang terjadi dalam organisasi/perusahaan berkenaan dengan teknologi informasi yang telah dimiliki, baik lisan maupun tulisan secara akademik.
·  bekerja dalam tim secara kreatif, inovatif dan produktif.
·         Martin (2005) Ch. 6, 7 dan 8.
·         Jogianto HM (2005) Bab 6 dan 7.
·         Ceramah
·         Diskusi kelompok
·         Presentasi dan diskusi

·         Kuis/ujian tulis (b)
·         pengamatan & tanya jawab atas kerja individu dalam diskusi kelompok (b, c dan d)
·         pengamatan & tanya jawab kerja individu dalam presentasi dan diskus (b, c dan d)
·         evaluasi terhadap  pelaksanaan tugas tertulis (c dan d).

7-11
a. Penguasaan Ilmu (materi):
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan konsep dasar dan terminologi sistem informasi, metodologi menyusun blok-blok pembangun sistem dan mengembangkan sistem informasi pada suatu organisasi/perusahaan, manajemen proyek teknologi informasi dan fasilitas pendukungnya.

b. Kemampuan berkarya:
Mahasiswa mampu memahami dan menganalisis permasalahan yang terjadi pada suatu organisasi/ perusahaan dalam bentuk kasus sehingga bisa menggunakan penalaran dan cara berpikir kritis untuk mengurai dan menyelesaikan masalah yang terjadi pada kasus tersebut.  

c. Sikap dan Perilaku:
Mahasiswa mampu:
·  mengembangkan diri yaitu mampu memahami dan menerapkan konsep dan kaidah-kaidah teknologi informasi yang ada dalam suatu organisasi/perusahaan ke dalam kehidupannya baik secara pribadi maupun kelompok.
·  mengkomunikasikan penguasaaan pengetahuan, ketrampilan dan analisis atas permasalahan yang terjadi dalam organisasi/perusahaan berkenaan dengan teknologi informasi yang telah dimiliki, baik lisan maupun tulisan secara akademik.
·  bekerja dalam tim secara kreatif, inovatif dan produktif.
·         Martin (2005) Ch. 9, 10, 11, 12 dan 13.
·         Jogianto HM (2005) Bab 8, 9, 10 dan 11.
·         Ceramah
·         Diskusi kelompok
·         Presentasi dan diskusi

·         Kuis/ujian tulis (b)
·         pengamatan & tanya jawab atas kerja individu dalam diskusi kelompok (b, c dan d)
·         pengamatan & tanya jawab kerja individu dalam presentasi dan diskus (b, c dan d)
·         evaluasi terhadap  pelaksanaan tugas tertulis (c dan d).

12-14
a. Penguasaan Ilmu (materi):
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan konsep dasar dan terminologi sistem pengelolaan informasi, penetapan arah dalam pemberdaaan sumberdaya dan fungsi-fungsi sistem informasi pada suatu organisasi/ perusahaan, serta isu-isu berkenaan dengan masalah sosial, etika dan hukum.

b. Kemampuan berkarya:
Mahasiswa mampu memahami dan menganalisis permasalahan yang terjadi pada suatu organisasi/ perusahaan dalam bentuk kasus sehingga bisa menggunakan penalaran dan cara berpikir kritis untuk mengurai dan menyelesaikan masalah yang terjadi pada kasus tersebut.  

c. Sikap dan Perilaku:
Mahasiswa mampu:
·  mengembangkan diri yaitu mampu memahami dan menerapkan konsep dan kaidah-kaidah teknologi informasi yang ada dalam suatu organisasi/perusahaan ke dalam kehidupannya baik secara pribadi maupun kelompok.
·  mengkomunikasikan penguasaaan pengetahuan, ketrampilan dan analisis atas permasalahan yang terjadi dalam organisasi/perusahaan berkenaan dengan teknologi informasi yang telah dimiliki, baik lisan maupun tulisan secara akademik.
·  bekerja dalam tim secara kreatif, inovatif dan produktif.
·         Martin (2005) Ch. 14, 15 dan 16.
·         Jogianto HM (2005) Bab 10, 11 dan 12
·         Ceramah
·         Diskusi kelompok
·         Presentasi dan diskusi

·         Kuis/ujian tulis (b)
·         pengamatan & tanya jawab atas kerja individu dalam diskusi kelompok (b, c dan d)
·         pengamatan & tanya jawab kerja individu dalam presentasi dan diskus (b, c dan d)
·         evaluasi terhadap  pelaksanaan tugas tertulis (c dan d).



























PEDOMAN PENULISAN PAPER
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Judul
Tulis judul secara singkat dan jelas sesuai dengan kandungan dan tujuan penulisan paper. Topik bahasan dapat diambil dari literatur, atau keadaan kasus di lapangan tempat Anda bekerja saat ini (jika Anda sudah bekerja).

Abstraksi
Berisi intisari paper, ditulis dengan spasi tunggal, maksimum satu halaman. Di bawahnya ditulis identitas penulisnya.

Pendahuluan
Berisi latar belakang topik, masalah yang muncul, dan tujuan serta manfaat penulisan paper. Jika hasil critical review (pro-kontra) maka diskripsikan secara singkat artikel yang dikritisi (artikel harus dilampirkan).

Pembahasan
Menguraikan secara rinci dan sistematis tentang pembahasan masalah dengan didukung berbagai hasil riset (temuan) atau bukti empirik, telaah terhadap berbagai kebaikan dan kelemahan artikel tersebut, dan uraikan secara rinci alternatif solusi yang Saudara rekomendasikan untuk mengatasi kelemahan tersebut.

Penutup
Berisi kesimpulan, keterbatasan (jika ada) dan rekomendasinya.

Referensi
Berisi daftar bacaan yang dirujuk dalam paper. Gunakan bacaan terkini. Gunakan fasilitas Internet untuk mencari sumber literatur atau jurnal yang relevan dengan topik artikel Saudara. Anda bisa mendaftarkan ke bagian perpustakaan untuk bisa mengakses jurnal seperti Proquest, Emerald, dll.

Ketentuan lain
1.       Ketentuan penulisan tanda baca, kutipan, dan lain-lain, pakailah pedoman penulisan artikel yang digunakan dalam jurnal ilmiah. Misalnya, Kelola, Perspektif, JRAI, atau jurnal ilmiah lainnya.
2.       Diketik 1.5 spasi, minimal 10 halaman kuarto
3.       Paper dikumpulkan pada saat ujian akhir berlangsung. Pengumpulan yang terlambat dianggap batal/tidak mengumpulkan.
4.       Dilarang keras melakukan plagiat. Pelanggaran terhadap ketentuan ini, maka paper dibatalkan dan dinilai NOL.

Penilaian
Penilaian paper ditentukan oleh kualitas isi/konten tulisan, meliputi: format, kandungan isi, tata tulis, dan relevansi bahan yang dijadikan rujukan. Paper yang dibuat harus bersifat library research, maupun critical review (pro-kontra) terhadap suatu artikel riset yang relevan dengan SIM (artikel dilampirkan).







$$$